English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


PRINCES ECONOMY WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Ekonomi Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES CELEBRITY WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Artis Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES HISTORY TOUR AND TRAVEL

Informasi Terpanas Tentang Perjalanan Wisata Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES LOVE GOD

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Rohani Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES ADVERTISING

Kesempatan Buat Anda yang ingin Memajukan Bisnis dengan Pasang Iklan Secara Gratis dan Dibaca diseluruh Dunia *** Read More ***

Beli Pulsa Listrik Disini

www.opulsa.com

Aku menyanyangimu Suamiku

Suamiku tertidur di sebelahku, aku mengamati dan memandangnya… Ya Allah aku telah banyak menyakitinya, menghianatinya tanpa pernah dia tahu… Ya Allah betapa aku merasa diriku hina sekali dihadapannya. Aku tidak pantas memperlakukannya seperti ini…

cerpen


Pembaca.. kisahku ini dimulai ketika aku diterima menjadi seorang karyawati di sebuah perusahaan swasta di sebuah kota di Kalimantan. Belum lama aku bekerja di perusahaan tersebut tepatnya baru 5 bulan, bosku memperkenalkan aku dengan sahabatnya.

Sahabat bosku ganteng, kaya, dewasa, pekerjaannya pun mapan, jika dibandingkan dengan pacarku atau lebih tepatnya bisa dibilang suamiku karena kita diam-diam sudah menikah sirih, tetapi perusahaan tidak pernah tahu kalau aku sudah menikah karena masa dinas yang tidak memperbolehkan karyawan menikah sebelum satu tahun bekerja. Suamiku hanya seorang admin di sebuah perusahaan asuransi dan masih menyelesaikan kuliahnya, jika dibandingkan dengan sahabat bosku yang sudah mapan, kaya, dan ganteng itu sungguh sangat jauh berbeda.

Awalnya aku menolak menerima cinta sahabat bosku tersebut, dengan menangis-nangis dia memohon agar aku mau menerima cintanya. Tapi memang awalnya aku belum tertarik padanya, aku merasa tahu diri bahwa aku sudah bersuami dan aku sangat mencintai suamiku itu, dengan membayangkan masa-masa dulu bahagia dengan cinta yang kami bina.

Tetapi dengan penuh cinta, sahabat bosku tersebut berusaha terus mendekatiku. Dia menelpon, sms, menghubungiku melalui Facebook, dan dengan cara-cara lainnya. Meskipun dia jauh di Jakarta, tetapi tidak memupuskan semangatnya untuk mengejarku. Tanpa disadari aku mulai kehilangan dia ketika dia sehari saja tak menghubungiku, aku merindukannya ketika sejam saja dia terlambat menanyakan aku apa sudah makan siang atau belum, aku merasa nyaman dengan kedewasaanya, kasih sayangnya, dan semua perlakuannya kepadaku.

Pada suatu hari kami bersepakat untuk bertemu, dia bela-belain ke Kalimantan hanya untuk menemuiku. Dia utarakan niatnya untuk memperistriku tapi karena aku juga mulai mencintainya akupun berniat memilihnya untuk menjadi suamiku yang sebenarnya. Aku berniat untuk meminta cerai talak kepada suamiku yang sekarang. Tapi karena aku tahu bahwa aku sudah tidak perawan karena aku sudah menikah sirih dengan suamiku yang sekarang. Kuceritakan kondisi diriku yang sebenarnya kepada sahabat bosku tersebut.

Dia menangis seolah tidak terima bahwa seseorang yang sangat dicintainya dan dipilih untuk menjadi istrinya tidak sesuai dengan kriteria dirinya dan keluarganya. Dia bilang kalau dia pribadi bisa menerima aku apa adanya karena dia sangat mencintaiku, tapi untuk memperkenalkan aku kepada keluarganya dia bilang belum bisa dan belum sanggup melakukannya.

Dia tak tahu apakah keluarganya mau menerimaku atau tidak jika calon menantunya adalah seorang janda. Karena di dalam keluarganya harga diri, nama baik, status sosial, bibit, bebet, dan bobot adalah sangat menjadi pertimbangan.

Aku sangat kecewa dengannya, aku berusaha melupakannya setelah pertemuan itu, tetapi tidak kusangka dia tetap menelponku meski dia tahu bahwa aku tidak seperti yang dia mau. Dia tetap berusaha menjaga hubungan cinta kami. Lama kelamaan aku menyadari bahwa dia memang benar-benar mencintaiku. Aku tidak pernah merasakan cinta seperti dia mencintaiku, mengagumiku. Aku merasa menjadi wanita yang paling cantik dan sempurna di dunia karena dicintai seseorang pria dewasa seperti dia.

Akhirnya kita tetap berhubungan, tak ayal berhubungan badanpun sudah menjadi suatu kebutuhan dan sebuah ungkapan untuk kami melepas rindu. Meski jarak memisahkan kami tetapi tidak memupuskan semangat kami untuk memadu cinta. Sebulan sekali kami pasti bertemu, entah dia yang ke Kalimantan atau aku yang ke Jakarta hanya untuk menemuinya. Meski aku harus berbohong kepada keluarga besarku dan suamiku soal seringnya aku harus keluar kota. Aku selalu membuat alasan kalau aku mendapat tugas dinas keluar kota dari kantor. Dengan penuh kesabaran suamiku selalu mengantarkan aku ke bandara jika aku mau ke jakarta dan menjeputku lagi di bandara saat aku kembali ke Kalimantan.

Hari demi hari, bulan demi bulan pun berlalu, kami terus memadu kasih melalui dunia maya, handpone dan sebagainya. Suatu hari keluargaku berniat menikahkan aku secara resmi dengan suamiku, aku bingung harus berbuat apa. Sedangkan aku sudah tidak mencintainya lagi, semua sudah pudar seiring berjalannya waktu. Tetapi aku pun tidak pernah mendapat kepastian dari sahabat bosku itu tentang hubungan kami.

Hubunganku dengan sahabat bosku yang tidak tahu kemana akan dibawa membuatku berpikir dua kali. Sampai kapan aku terus mengharapkannya, sedangkan dia seolah lebih mencintai keluarganya dibanding aku. Meskipun dia rela melakukan apa saja untukku tapi tidak untuk menentang keluarganya demi aku.

Akhirnya aku memutuskan untuk menjalani pernikahan resmiku bersama suamiku. Meski cintaku kepadanya sudah tidak seperti dahulu lagi tapi aku tidak ada pilihan lain. Daripada aku menunggu selikuhanku yang tidak pernah ada kepastian. Dan akhirnya aku pun menikah resmi.

Sahabat bosku itu terus menelponku dan menangis, dia merasa dia juga tidak bisa berbuat apa-apa atas kehidupannya bersamaku. Tapi entah mengapa aku merasa nyaman, tenang, dan bahagia atas pernikahan resmiku bersama suamiku. Meski cintaku tidak lagi sepenuhnya seperti dahulu.

Hari demi hari aku lalui dengan berusaha menjadi ibu rumah tangga yang baik di depan suamiku meski aku tidak setia kepadanya. Hubunganku dengan selingkuhanku pun terus berlanjut, tak berbeda dengan sebelum aku menikah kami tetap saling mengunjungi entah aku ke Jakarta atau dia yang ke kalimantan. Dia tetap mencintaiku seperti dulu, tidak berubah. Dia tetap mengagumiku, memujaku seperti dulu, bahkan kami sempat untuk berencana memiliki anak. Kami terus berusaha untuk bisa segera punya anak, sama seperti suamiku yang ingin segera memiliki anak dari pernikahan kami.

Satu bulan, dua bulan, akhirnya bulan keempat pun tiba. Aku merasa tidak mendapatkan haid di bulan itu. Seminggu setelahnya aku periksa kedokter ternyata hasilnya positif, iya aku hamil. Meski aku belum tahu anak siapa yang aku kandung tapi berita ini membuat kedua laki-laki yang sama-sama mencintaiku itu sangat bahagia.

Tapi entah kenapa aku tidak yakin kalau ini anak selingkuhanku, karena dilihat dari frekuwensi kami bertemu hanya sebulan sekali, meski setiap kali kami bertemu kami pasti berhubungan badan. Pernah suatu hari selingkuhanku menanyakan kepastian siapa bapak dari anak yang aku kandung, tapi aku meyakinkan dia bahwa untuk tidak terlalu berharap karena menurutku labih baik dia kecewa sekarang daripada nanti setelah aku melahirkan, dia lebih kecewa lagi ketika dia tahu bahwa si kecil ngga mirip dia.

Hari ke hari, bulan ke bulan, sampe akhirnya tiba waktu aku melahirkan. Suamiku yang setia menungguiku dari awal aku merasa kesakitan sampai saatnya aku bertaruh nyawa melahirkan anakku, anakku yang aku belum tahu siapa bapaknya. Dari pagi sampai pagi lagi suamiku dengan sabar mendampingiku, memberiku support dan semangat. Sampai dia tertidur di sebelahku, aku mengamatinya dan memandangnya ya Allah aku telah banyak menyakitinya, menghianatinya tanpa pernah dia tahu. Seandainya dia tahu perbuatanku yang sangat bejat ini mungkin dia tidak akan pernah mau melihat mukaku lagi dan mungkin aku akan kehilangan laki-laki yang sangat setia dan baik ini.

Rasa ibaku muncul, tiba-tiba aku ingat masa-masa dulu aku bersamanya merajut cinta. Susah senang kami jalani bersama tanpa mengeluh. Cintaku kembali bersemi untuk suamiku, rasa iba itu membawaku kembali mencintainya, menyayanginya, ya Allah betapa aku merasa diriku hina sekali dihadapannya. Aku tidak pantas memperlakukannya seperti itu. Ternyata aku sadari bahwa masih ada setitik rasa cinta untuk suamiku.

Akhirnya aku pun melahirkan buah hatiku, yang banyak orang menantinya. Dia cantik, putih bersih, mungil. Wajahnya mirip sekali denganku, tetapi bentuk tubuhnya mirip sekali dengan ayahnya, ya! Ayahnya yang tegap, tinggi besar, dan bertulang besar, dia adalah suamiku. Suamiku yang sah yang akupun mulai mencintainya lagi, menyayanginya. Ternyata bapak dari anakku adalah suamiku yang sah, entah kenapa pula aku sangat bahagia mengetahui bahwa ayah kandung dari anakku adalah suamiku sendiri, suami yang sah, yang aku khianati sejak lama.

Akupun menelpon selingkuhanku untuk memberi tahu kabar baik ini kepadanya, meski belum tentu ini adalah kabar menggembirakan buat dia. Setelah kuberi tahu, dia seolah sudah siap atas segala kemungkinan yang akan terjadi, kemungkinan bahwa si mungil cantikku itu bukanlah keturunanya. Kami sempat berkomunikasi melalui video call di rumah sakit, dan akupun menunjukkan si kecil padanya.

Dia tetap bahagia meski dia tahu bahwa anakku bukan darah dagingnya. dia selalu menanyakan kabar anakku setiap dia menelponku. Dia juga ikut cemas jika si kecil sakit. Bahkan dia mengirimkan kado istimewa untuk si kecil. Aku tidak pernah tahu terbuat dari apakah cintanya buatku. Seperti apapun kondisiku dia tetap mencintaiku dan memujaku.

Tapi aku kini telah sadar, aku mulai mencintai suamiku lagi, mulai menyayanginya lagi. Dan aku pun mulai jarang menghubungi selingkuhanku. Tapi meski begitu dia tidak pernah putus asa untuk selalu menjalin hubungan baik denganku. Baginya meskipun dia tidak bisa memilikiku paling tidak dia tetap bisa berteman denganku, tahu kabarku. Bahkan dia mengirimkan uang untuk kado si kecil. Membelikan boneka saat dia ke kotaku di kalimantan. Aku sangat menghargai cintanya buatku, tapi aku sadar bahwa aku sudah bersuami dan bahkan sekarang ada si kecil yang selalu membuatku sadar akan kodratku dan statusku.

Aku menyanyangimu Suamiku.. meski di hatiku sudah terbagi dengan yang lain meski secuil. Maafkan aku, tapi aku berjanji aku tidak akan meninggalkan kalian suamiku dan anakku, kalian tetap nomor satu bagiku. Aku mencintai kalian, kalian adalah semangat hidupku.

Di Balik Pintu Ku Menangis

Dilan merapatkan jaketnya. Angin malam mendesau dan berloncatan masuk ke dalam rumah, meniup bulu kuduknya dan mendinginkan tapak kakinya. Entah mengapa angin malam ini teramat asing. Ia mendongakkan kepalanya ke langit. Berserak bintang-bintang yang tak seberapa. Lalu mulai melangkah menuju tempat yang sama sekali tak ada dalam peta rencananya sambil iseng menghitung bintang yang terangnya dikalahkan lampu petromaks di ujung gang.

Cerpen


Ia berjalan menyusuri trotoar yang penuh lobang. “Aku ingin sekali memakan sesuatu yang teramat masam.” Dilan teringat permintaan istrinya ketika ia selesai sholat malam. Dalam pikirannya, tak ada makanan yang lebih masam ketimbang rujak. Ya, rujak akan memenuhi selera istrinya. Tapi malam begitu kental pekatnya. Dan angin seperti menusuk-nusuk dengan kukunya yang semu.

Rasni memandang tetesan demi tetesan cairan infus yang jatuh ke selang. Begitu pelan. Tetesan cairan itu jatuh bersamaan dengan butiran-butiran airmata dari danau matanya. Kemudian sesuatu —entah di mana— lamat-lamat terdengar suara, seperti tangis seorang bayi. Tapi tak ada. Tak ada.

“Apakah ranjang bayi pesanan kita sudah datang?” tanya Rasni pada Dilan suaminya. Suaranya begitu tipis terdengar di telinga Dilan.

Dilan tak mengucap sebuah jawab

“Susu untuk ibu hamil itu masih ada? Rasni kembali bertanya. Namun Dilan kembali tidak mengucap sebuah jawab. “Kau tahu? Aku sudah menyelesaikan rajutan kaus kaki yang lucu untuk anak kita. Kau mau lihat ?”

“Kau istirahat saja. Tubuhmu masih lemah.” Akhirnya Dilan melepas suara. Lalu ia beranjak keluar dari ruang rawat inap itu. Dan kemudian terdengar suara seperti tangis yang tertahan di balik pintu.

Seketika darah dalam kepala Dilan menggelegak. Ia ingin marah dan berteriak sekuat tenaganya. Tapi tak ada siapa pun di rumah sakit itu yang patut ia marahi. Pula kepada Tuhan. Ia tak punya sedikit pun keberanian untuk protes kepada Tuhan perihal lebatnya bencana yang menimpa dirinya dan istrinya, Rasni. Dilan pun urung melepas teriakannya. Lalu kemudian kembali menghampiri Rasni yang terbaring lemah dengan sebuah selang berjarum di tangan kirinya.

Ia membelai lembut kening Rasni. Menatap matanya dalam-dalam dan memaksakan sebuah senyum di wajahnya.

“Kau tahu, sayang. Air matamu yang jatuh perlahan itu terlalu mahal harganya. Kita tak akan sanggup membelinya kembali ketika air itu habis. Cairan infus di tabung itu belum seberapa harganya ketimbang air mata itu” Bisik Dilan kepada istrinya. Namun Rasni tetap menangis.

Di luar orang-orang berlalu-lalang dari sudut dan simpang yang berbeda-beda. Hujan pun turun dengan kejam. Rasni dan Dilan merasa seperti sepasang manusia yang terasing dari peradaban. Tak akan ada yang menjenguk parasaan mereka.

“Maukah kau mendengar lagi cerita tentang kanak-kanak yang berlarian di surga?”

“Aku sudah jemu mendengarnya. Kau selalu menceritakan itu padaku setiap malam.” Jawab Rasni.

“Tapi kali ini berbeda, sayang. Di surga itu kini ada seorang kanak yang baru saja datang. Kau tahu? Mereka sangat bahagia dengan kedatangannya. Malah ada yang teramat iri melihat sayap di punggung anak yang baru datang itu.”

“Apakah itu anak kita?” tanya Rasni.

“Ya, itu anak kita. Ia sangat berbahagia di sana. Ia juga sangat berbahagia telah menjadi bagian dari cerita kita ini.” balas Dilan.

“Tapi aku ingin ia ada disini. Mengenakan kaus kaki lucu rajutanku, atau bermain dengan sepeda mungil itu. Seharusnya ia bersama kita kan?”

“Ia adalah anak yang terpilih. Ia telah ditakdirkan untuk mengenakan kaus kaki lucu itu di surga. Di sana ia juga bisa bermain sepeda sepuasnya.” Balas Dilan sambil membenarkan letak bantal di pundak istrinya.

“Tapi aku sangat ingin ia ada di sini. Bersama kita.” timpal Rasni dengan binar mata yang mulai berkaca-kaca.

“Kau tahu, sayang. Sebagai orang tua kita sudah berhasil mengantarkannya ke tempat paling menawan. Ia tidak perlu bergelut dengan sandiwara konyol di dunia ini. Kita mestinya berbahagia bukan?” Dilan mencoba meyakinkan istrinya.

“Lalu kepada siapa harus kita berikan nama-nama yang kita reka dulu? Bukankah dialah yang sepatutnya menyandang nama itu.” rajuk Rasni dengan suara serak. Ia mencoba menahan dirinya untuk tidak menangis. Dan itu usaha yang gagal.

“Suatu saat Tuhan akan mengirimkan lelaki tampan atau perempuan jelita untuk kita berikan nama-nama itu. Kita hanya harus mengabadikan kesabaran. Kemasilah kesedihan di dalam dada dan matamu itu. Kita tak perlu bertangisan.” Ucap Dilan sembari menyeka air yang jatuh dari mata istrinya yang tiris. “Besok pagi kita akan pulang. Untuk sementara kita akan tinggal di rumah Ibumu. Aku akan berusaha merebut kembali rumah kita yang dieksekusi itu.” bujuk Dilan pada istrinya agar ia bisa mengusir kabut di wajahnya.

Paginya mereka meninggalkan rumah sakit itu. Setelah rumah mereka dieksekusi, mereka memilih menetap di rumah orang tua Rasni sambil berharap mereka bisa mendapatkan rumah mereka kembali. Masih kuat ingatan di kepala Dilan ketika istrinya jatuh dari tangga setelah mendengar kabar dari pengadilan bahwa mereka harus melepaskan hak mereka terhadap rumah mereka sendiri. Pengadilan memutuskan bahwa sesorang yang sekalipun tak pernah mereka temui memiliki dokumen sah terhadap tanah yang saat ini ditempati Dilan dan Rasni. Ketika itulah mereka harus menerima kenyataan bahwa sebuah kamar mungil di rumah mereka yang antik mungkin tak akan pernah digenangi pipis oleh seorang nyawa telah gugur dari kandungan Rasni—entah karena shock atau jatuh.

Ketika makan malam, Rasni meminta Dilan untuk membuatkannya segelas susu untuk ibu hamil dan mengambilkannya suplemen yang biasa ia minum.

“Sudahlah, Ni. Susu dan suplemen itu tak perlu lagi kau minum. Kuatkanlah hatimu. Suatu saat kau pasti akan meminum susu itu lagi.”

“Apa maksudmu? Aku harus rutin meminum susu dan suplemen itu. kalau tidak kandunganku tidak akan sehat.”

Dilan berhenti menaruh sendoknya dengan pelan ke bagian kanan piring. Ia ingin mengatakan bahwa setelah keguguran, susu dan suplemen itu tak perlu diminum lagi. Namun ia mengurungkan niatnya dan memilih untuk tetap membuatkan susu itu untuk Rasni.

Tatapan mata Rasni seperti sebuah ruang kecil samar dan kosong setelah meminum susu buatan suaminya. Terkadang ia salah menyuapkan makanan ke mulutnya sehingga makanan itu berlepotan di dagu atau di pipinya. Dilan mencoba untuk memaklumi sikap istrinya yang belum terbiasa dengan musibah itu. termasuk dengan permintaan-permintaan konyol yang sering terlontar dari mulut istrinya tersebut, seperti permintaan untuk dibelikan buku cerita anak-anak, kaset tape untuk ibu yang sedang mengandung, majalah balita atau buku panduan senam untuk kesehatan janin.

“Seandainya dulu kita tidak makan di piring sumbing itu, pasti semua tidak akan begini.” Ucap Rasni masih dengan tatapan mata kosong. Dilan hanya bisa terpaku diam mendengar istrinya bicara. “Aku rasa ini kutukan dari ular dan tikus yang kau bunuh ketika azan magrib itu. atau karena jimat kampung yang katamu menjaga keselamatan itu” lanjut Rasni.

“Ini tak ada hubungannya dengan mitos-mitos itu.” akhirnya Dilan mengomentari perkataan istrinya.

“Kalau bukan karena itu, tentu kita sudah mendengar suara bayi kan di rumah ini!” balas Rasni.

“Inilah yang disebut takdir, Rasni. Semua sudah ada di catatan rencana Tuhan.” Dilan kembali menimpali.

“Tapi jika saja dulu kau mau mengganti piring yang ujungnya sumbing itu, rutin mengantarkanku setiap minggu ke dokter atau tidak membunuh ular dan tikus-tikus itu, tentu hal ini tidak akan tercatat di rencana tuhan itu bukan?”

“Piring-piring sumbing, jimat, sambal pedas, buah pinang, ular dan tikus itu juga sudah termasuk rencana tuhan, Rasni. Aku tahu kau kecewa. Tapi kini aku ingin kau menjadi perempuan yang kuat, Rasni.” Balas Dilan dengan suara yang menggelegar. Kemudian terdengar suara hempasan pintu kamar yang mengagetkan cicak-cicak yang barangkali ikut mendengar pembicaraan mereka tadi. Lalu dari luar terdengar sesuara. Seperti tangisan. Entah siapa yang menangis di balik pintu, namun yang pasti, semenjak itu tangisan selalu terdengar ketika malam. Tangisan itu selalu diawali oleh bunyi hempasan pintu lalu dibarengi oleh bunyi piring atau gelas pecah.

Azan magrib di masjid belakang rumah Dilan belum selesai ketika dengan tiba-tiba Rasni merasa sesuatu akan meledak dari perutnya. Sesuatu yang tak bisa di tahan dan harus dimuntahkan. Ia bergegas berlari sekuat tenaga menuju kamar kecil meski ia merasa seperti dihoyong gelombang.

Namun, badai dari dalam perutnya tak tertahankan dan terlanjur dimuntahkan sebelum ia sampai di kamar kecil. Kemudian ia terjatuh dan tak mengingat apa-apa lagi sampai ia menemukan dirinya terbaring di kamarnya, dan disana ada suaminya yang sedang mengulum senyum bersama Bapak Fendi yang merupakan seorang dokter spesialis kandungan yang sudah satu tahun lebih tidak dijumpainya.

“Kau masih ingat bapak Fendi ini kan, sayang? Kau tahu untuk apa beliau setelah sekian lama kembali menengok kita?” sambut Dilan ketika istrinya telah sadarkan diri. Rasni menggeleng pertanda ia tak mengerti.

“Akan ada sebuah nyawa mungil di dalam perutmu ini.” sambung Dilan sekenanya hingga membuat Rasni tak sanggup berkata suatu apapun kecuali membahasakan keceriaannya dengan mata yang berkaca-kaca.

Lalu dengan tiba-tiba, ketika jam dinding berdentang di tengah malam, Rasni meminta Dilan untuk mencarikannya sebuah makanan yang sangat masam. Sebuah makanan yang sanggup melawan pahit di ludahnya. Walaupun angin malam begitu menusuk tubuhnya, Dilan menyanggupi untuk mencari makanan yang masam untuk istrinya.

Dengan menyusuri trotoar yang lengang, Dilan berharap bakal menemukan orang yang menjual rujak. Ia terus mencari meski ia tahu selarut ini tak akan ada orang yang berjualan rujak kecuali deretan gerobak sate, nasi goreng, kacang goreng dan sekoteng. Namun, sesuatu dalam dadanya menguatkan kakinya untuk mencari orang yang berjualan rujak yang masam itu, karena betapa ia telah jemu menangis dan mendengar tangisan di balik pintu.

Dan betapa ia merindukan sebuah tangisan lucu yang memecah malam di balik pintu itu. Maka untuk itu ia merelakan dirinya untuk mengganti piring-piring yang sumbing di rumahnya dengan piring baru, dan berjanji untuk tidak membunuh ular, lipan, tikus atau serangga dan nyamuk sekalipun karena betapa ia merindukan suara tangisan yang lugu dan lucu di balik pintu yang kerap menggoda mimpi-mimpinya itu

Ciri-ciri Orang Yang Tidak Mau Ditegur

Seringkali kita memiliki segudang kesulitan untuk menemukan kelemahan ataupun kekurangan dalam diri kita. Tetapi jika kita mau mengakui bahwa sesungguhnya sebagian besar hambatan tersebut terjadi dikarenakan oleh faktor internal dimana kita menutup diri dari sebuah perubahan.

Ciri-ciri Orang Yang Tidak Mau Ditegur




Itulah sebabnya seringkali mengapa kita seperti selalu dipertemukan dengan orang-orang tertentu yang menegur, mengkritik atau menunjukkan kelemahan dan kekurangan kita. Hal tersebut terjadi sebenarnya agar kita bisa menyadari dan mengubah setiap kesalahan yang masih ada dalam diri kita.

Kira-kira seperti apa ya orang yang ternyata sulit merubah sifatnya atau lebih spesifik orang yang belum bisa menerima kritikan atau masukan dari orang lain ??

Steven Agustinus seorang Potential Explorer serta Motivator menjelaskan 4 ciri orang yang tidak mau ditegur, salah satunya adalah :

1.  Menganggap Diri Sendiri Adalah Pribadi yang Sempurna

Seringkali tanpa disadari kita sudah menganggap diri sebagai insan yang ‘paling’ sempurna, atau minimal jauh lebih baik dari yang lainnya. Sehingga kita beranggapan bahwa kita sudah tidak terlalu perlu untuk alami perubahan lagi.

Apalagi jika yang menegur adalah orang yang kita nilai memiliki kemampuan yang jauh dibawah kita. Seperti contoh mungkin yang menegur itu adalah istri, adik, anak, bawahan atau orang lain yang kita anggap tidak memiliki kapasitas untuk menegur kita. Maka dengan mudah kita akan mengacuhkan nasehat atau teguran itu.

Steven Agustinus seorang Potential Explorer serta Motivator menjelaskan ciri kedua dari orang yang tidak mau ditegur, salah satunya adalah :

2.  Memiliki Pemahaman Bahwa Hanya Tuhan yang Bisa Menegurnya

Orang yang tidak bisa menerima teguran atau biasa yang kita sebut dengan ‘keras kepala’, akan memiliki anggapan bahwa hanya Sang Penciptalah yang boleh dan bisa menegurnya. Karena ia beranggapan bahwa setiap manusia memiliki kelemahan yang jauh lebih parah darinya sehingga tidak satupun orang yang layak untuk memberi masukan padanya.

Orang Lain ??

Sebenarnya pemahaman akan Tuhan yang menegur ciptaan-Nya tidak ada yang salah, namun terkadang manusialah yang mengartikannya dengan keliru. Kita harus menyadari bahwa Tuhan tidak akan selalu berbicara secara audible atau terdengar secara jelas kepada kita. Sang Pencipta juga selalu menggunakan berbagai cara untuk bisa mengoreksi kesalahan kita seperti teguran dari orang terdekat, saudara, keluarga, teman dan lain sebagainya.

Teguran juga tidak hanya datang dari orang saja tetapi mungkin saat kita sedang membaca buku dimana didalamnya terdapat kata-kata yang mengingatkan kita akan kesalahan kita. Atau mungkin saat kita sedang menonton televisi ataupun film, dan masih banyak lagi cara yang dilakukan oleh Yang Maha Kuasa.

Tetapi yang harus kita sadari adalah bahwa Sang Pencipta pasti menggunakan orang-orang terdekat untuk mengingatkan ataupun menegur kita. Mulailah membuka diri untuk dapat menerima masukan ataupun teguran dari orang lain. Karena bisa jadi orang-orang tersebut merupakan cara yang dilakukan Sang Pencipta untuk mengubah kesalahan kita.

Life of Pi

Kisah ini akan terasa akrab bagi pembaca novel atau film saduran novel Life of Pi. Terombang-ambing di lautan dalam jangka waktu lama, bertahan hidup, berhasil kembali ke daratan, dan ceritanya diragukan. Bedanya hanya ketiadaan hewan dalam kisah nyata ini seperti halnya cerita fiksi karangan Yann Martel tersebut.

Life of Pi


Adalah Jose Salvador Alvarenga (37) yang mengaku menghabiskan lebih dari satu tahun terombang-ambing di laut. Dia tiba di Majuro, ibu kota Kepulauan Marshal, Senin , terlihat seperti orang yang memang hilang selama setahun.

Berambut panjang terburai dengan jenggot berantakan, Alvarenga tersenyum dan melambaikan tangan kepada kerumunan orang sembari menggenggam kaleng minuman ringan yang dia sebut sebagai minuman bersoda pertama yang dia nikmati setahun terakhir.

Alvarenga berasal dari Meksiko. Kepulauan Marshall tempat dia terdampar berjarak sekitar 5.500 mil atau hampir 9.000 kilometer dari tempat asalnya. Meski mengaku baru lepas dari ujian hidup berat di samudra, Alvarenga masih tampil "chubby".

Kisah Alvarenga pun ibarat versi kehidupan nyata dari cerita film Cast Away. Kali ini dengan pengecualian adegan voli pantai. Otoritas Kepulauan Marshall dengan hati-hati menyatakan keraguan atas penuturan Alvarenga dalam bertahan di lautan.

Kisah Alvarenga

Dalam penuturannya Alvarenga mengatakan dia tersesat setelah memancing hiu di lepas pantai Meksiko pada Desember 2012. Dia mengaku bertahan hidup di Samudra Pasifik dengan makan ikan, burung, dan kura-kura.

Sebagaimana dituturkan Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Kepulauan Marshall, Thomas Armbruster, Alvarenga mengaku meraup ikan kecil yang berenang di samping perahunya dan memakan ikan itu mentah-mentah. Untuk mengatasi rasa haus, dia meminum darah burung yang bisa dia tangkap.

Kepada petugas, Alvarenga mengaku berasal dari El Salvador tetapi telah lama tinggal dan bekerja di Meksiko sebagai nelayan selama 15 tahun sebelum hanyut. Pada Desember 2012, Alvarenga mengatakan dia meninggalkan Meksiko menggunakan perahu fiberglas bersama seorang rekan remaja bernama Yehezkiel.

Hantaman badai menjadi awal "petualangannya" terkatung-katung di lautan. Menurut Alvarenga seperti ditirukan Armbruster, Yehezkiel meninggal sebulan sejak pertama kali perahu mereka dihantam badai.

Lebih dari setahun di laut, Alvarenga mengatakan kepada petugas dia berenang ke daratan Ebon, daerah kecil yang masuk wilayah Kepulauan Marshall. Dengan cepat, cerita perjuangannya bertahan di laut menjadi buah bibir warga. Setelah menjalani pemeriksaan medis, Alvarenga ingin cepat kembali ke Meksiko.

"Dia sangat ingin kembali berkomunikasi dengan majikannya, dan juga dengan keluarga Yehezkiel," ujar Armbruster mengutip Alvarenga. "Itulah motivasi dia sekarang."

Cinta Tapi Beda Agama.... Wow Pusing ya?????

Princes.in ::::: Ada seorang pria (sudah menikah) berkata pada wanita yang sudah menikah dan berkeluarga…

pernikahan


“tau gitu kamu dulu nikah aja ama aku. dijamin gak ada masalah”
(emang situ Tuhan bisa “menjamin” orang lain biar ga bermasalah? lah wong presiden sekalipun aja ga mampu)

 “terus kenapa kok dulu kamu milih nikah sama yg skrg? kalo tau ternyta pebedaan seperti itu akan buat masalah” 
(udah dijawab, dulu karena sayang… perbedaan dalam hal ini adalah “agama”, setiap perjalanan dalam pernikahan pasti mempunyai ujian atau tantangan. dan itu WAJAR!!!)

“kalau soal kerjaan gak bakal ketemu kita.. kalau soal hati, soal hubungan dengan Tuhan, itu yg bs ketemu…” 
(padahal satu bidang kerjaan yang sama yaitu wartawan. soal “hati” semua manusia punya hati, bahkan hewan sekalipun. contohnya manusia yang pelihara anjing)

“ya dulu ama kmu cuma ingin kenal lbh dkt aja, tidak bisa langsung tembak gitu. kalau udah tau sedikit banyak, baru langkah selanjutnya… Blm sampe tau banyak kmunya gak respon.. ya udah..” (duh, kaciannnn… berarti situnya ga pengertian dan memahami)

“tau2 udah nikah sama orang lain.. agak getun(baca:menyesal), kalau kamu sama temen gerejamu sih aku ikut senang…” (saya ga suka kalo agama sudah dibawa-bawa…

Penjelasan saya bahas di paragraf selanjutnya) kemudian merayu memakai topeng atas nama ketuhanan berlanjut… Menyedihkan!!! Dari masa lalu seorang laki-laki dengan nafsunya datang atas nama topeng cinta. dia berkata tentang ketuhanan, keagamaan, budaya juga dengan segala perbedaan yang ada didalamnya.

Padahal tujuan sebenarnya adalah mengajak “selingkuh” dan merusak jalinan cinta orang lain yang (mungkin) pernah dicintainya. Kasihan tuhanmu yang kau jadikan topeng hanya demi pemuas nafsumu? Ah tidak, itu bukan tuhan. Itu hanya tak lebih rayuan untuk mengajak pergi ke jurang kenistaan dan pemuas nafsumu. Cinta tak butuh agama, justru agama yang butuh cinta. Tapi malah kau memanfaatkan tuhan dan agama sebagai topeng untuk pemuas nafsumu. Ayolah, jangan bodoh. Masih lebih tinggi makna “cinta” daripada makna “agama” itu sendiri, karena semua “agama” yang ada di semesta tidak akan lahir tanpa adanya “cinta”.

Tanyakan dalam hatimu sendiri, “Apa arti agama tanpa cinta?”. Manusia tidak butuh sikap agamamu, manusia membutuhkan kelakuanmu yang bermoral, santun dan ikhlas disetiap tindakan yang kau lakukan. Tuhan yang butuh bagaimana caramu bersikap sebagai orang “ber-agama”. Orang saling mencintai sama sekali tidak butuh agama yang sama, yang mereka butuhkan adalah “cinta” dan bagaimana mereka yang saling jatuh hati ini sebisa mungkin dapat bertahan hidup dengan “cinta” yang mereka miliki. Cinta bukan sekedar kata “aku cinta kamu”, cinta itu adalah kesatuan “aksi yang menimbulkan reaksi” yang terus berputar tanpa henti dan membentuk polar-polar energi untuk menjadi tahapan fisika.



 Dengan sendirinya mereka (cinta) bekerja secara fisika dengan gaya, daya, gravitasi dan semua kekuatan batiniah yang terkandung dalam cinta yang telah mereka sinergikan Jadi sekali lagi saya jelaskan, jangan pernah meng-kambing hitam-kan agama dalam cinta, jika memang menurutmu agama tak lebih hanya sekedar kambing yang berwarna hitam. Ingat, Cinta yang melahirkan agama, dan harusnya agamalah yang meng-agung-kan cinta. Jangan dibalik!!! Tuhan, nabi, rosul mana yang tak datang membawa cinta untuk menjadi sebuah agama? Oleh karena itu, jangan kemudian ketika cinta itu yang telah terbangun didalam batin atau hati setiap manusia, kemudian kau hancurkan pilar-pilar cinta itu dengan agamamu yang menurutmu paling benar.

Pantaskah??? Dan apa kau sendiri bisa menjangkau pikiran Tuhanmu dengan kelakuanmu yang seperti itu? benar menurut Tuhan atau benar menurut kamu sendiri yang dipengaruhi nafsu? Atau jangan-jangan kau sedang bermain tuhan-tuhanan? Agama bukan topeng atau politik untuk bersembunyi dibalik kemunafikan!!! terkecuali jika kamu adalah bangsat!!! Cahayaku, aku masih membacamu. bahkan membaca lebih dalam, yang orang lain tidak bisa lihat darimu… tapi maaf aku harus pergi, bukan meninggalkanmu, tapi hanya terlepas darimu, karena sesungguhnya aku sudah “mati”, kau masih koma dan masih bisa sembuh. berjuanglah…

Ingatlah, aku hanya terlepas… jika kau ingin mengambil sepotong mata yang telah kau berikan, ataupun melengkapi potongan itu dan meng-amanah-kan padaku, kau tau dimana harus mencari aku…

Jangan Sia-siakan Lembaran Putih Anak Anda


Princes.in ::::  Banyak orang tua mengeluhkan anak-anaknya yang sulit belajar atau belum mempunyai kemauan untuk belajar sendiri. Tentu saja rendahnya kemauan belajar pada sebagian anak-anak atau siswa saat ini telah membuat orang tua menjadi cemas dan khawatir. Sebenarnya kemauan belajar anak itu juga berasal dari kemampuan orang tua dalam memberikan keterampilan belajar kepada anak-anaknya.

mendidik anak


Jika kita ingin anak-anak kita berprestasi di kelasnya, usahakan jangan membatasi belajar anak hanya di kelas atau di rumah saja, bantulah mereka dengan memberikan dorongan atau semangat belajar dari berbagai sumber manapun dan dengan berbagai cara apapun yang inovatif dan kreatif. Kegembiraan dan semangat kita dalam membantu anak menemukan berbagai pengetahuan akan membawanya ke kelas sehingga dapat meningkatkan prestasi akademiknya di sekolah.

Sebelum kita masuk pada cara memotivasi belajar anak, apa sih motivasi itu? Apa sih belajar itu? Apa sih motivasi belajar itu?. Marilah, kita belajar bersama.

MOTIVASI adalah dorongan yang menyebabkan seseorang mau melakukan sesuatu untuk mencapai sebuah tujuan.

BELAJAR adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru (misal kepandaian/ilmu), sebagai hasil dari pengalaman seseorang itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

MOTIVASI BELAJAR adalah keseluruhan usaha baik dari diri sendiri maupun dorongan dari luar untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku (kepandaian/ilmu) sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Jadi motivasi belajar baru akan tertanam jika anak-anak mengerti bahwa mereka belajar untuk sebuah alasan atau tujuan. Akan tetapi masalahnya, kebanyakan kita orang tua lupa menyampaikan tujuan belajar, padahal alasan atau tujuan yang akan disampaikan harus benar. Karena jika salah arah, motivasi belajar tidak akan bertahan lama sehingga cepat pudar dan luntur.
Sekarang, bagaimana kita dapat menumbuhkan motivasi dalam diri anak agar mau belajar untuk dirinya sendiri? Ada tiga hal utama yang harus terpatri dalam pikiran dan penalaran kita sebelum masuk pada cara atau teknik memotivasi anak.

1.      Berani Menjadi Diri sendiri

Pertama, kita harus meyakinkan setiap anak bahwa mereka itu unik. Artinya, tidak ada yang persis sama di dunia ini bahkan saudara kembar sekalipun. Jadi, anak harus mengenal dirinya sendiri dulu. Tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing. Cara belajar setiap anak juga berbeda. Sehingga, orangtua memegang peranan penting dalam menyampaikan pesan ini kepada anak.
Jika anak tahu bahwa mereka tidak dibandingkan dengan orang lain, maka tidak ada beban psikologis saat diminta untuk berprestasi. Konsekuensinya, anak akan lebih leluasa menggali dan mengembangkan semua potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Selanjutnya, tanamkan dalam diri anak bahwa mereka mampu dan memiliki kesempatan untuk terus menjadi lebih baik lagi dari hari ini, asal saja mereka mau. Jika ada kemauan, pasti ada jalan. Artinya, perbaikan atau peningkatan yang berkesinambungan perlu dilakukan agar anak bisa mencapai prestasi maksimal sesuai dengan kemampuan yang ada.

2.      Berani Bermimpi

Saat anak masih kecil, pernahkan kita bertanya seandainya sudah besar nanti mau jadi apa. Semakin tinggi cita-cita, semakin kita punya senjata untuk mendorong mereka. Karena, untuk mencapai impian dibutuhkan usaha dan kerja keras. Sebagai contoh, jika cita-cita seorang anak adalah ingin menjadi dokter atau dosen, kita bisa mulai menanamkan hal positif dalam diri mereka. Tanyakan kepada mereka, “Jika hendak menjadi dokter atau dosen, perlu tidak mendapat nilai bagus dalam pelajaran Matematika? Untuk mendapat nilai bagus, perlu tidak belajar dengan giat dan rajin?” Kunci utamanya adalah tetapkan impian setinggi mungkin kemudian beri dorongan positif untuk meraih cita-cita tersebut. Di sini, orangtua harus pandai dan cermat dalam menggali dan mengarahkan anak dengan pertanyaan-pertanyaan yang membangun.

Bandingkan, jika orangtua beraksi negatif saat mendengar anaknya kelak ingin menjadi dokter. “Apa, mau jadi dokter? Nilai matematika kamu saja jeblok, mana mungkin bisa jadi dokter. Jangan pernah bermimpilah!” Bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi jika orangtua terus-menerus menghilangkan harga diri anaknya. Kepercayaan diri anak tidak akan tumbuh jika sering dicemooh, apalagi oleh orang yang paling dekat dengannya. Orang tua harus yakin dan percaya bahwa anaknya bisa. Sebab, biasanya kata-kata orang tua sangat berpengaruh dan bisa berperan sebagai racun atau obat yang mujarab. Jadi, berhati-hatilah dengan kata-kata yang akan kita ucapkan sehingga mulailah memupuk pikiran yang positif dalam diri kita.

3.      Berani Gagal

Sering kali kita memaksa anak belajar karena takut mereka mendapat nilai jelek. Sehingga, secara tidak langsung, yang kita tanamkan dalam diri anak adalah “Awas! Jangan pernah gagal, ya!” Padahal, kegagalan itu sangat berguna dan memang dibutuhkan sebagai cambuk untuk maju. Percayalah, kegagalan akan membuat anak kita menjadi lebih kuat dan tahan banting. Tentu saja, saya tidak bermaksud agar anak-anak dibiarkan sampai tidak naik kelas. Orangtua harus punya perhitungan yang matang. Kalau terus mendapat nilai jelek juga tidak benar.

Sebagai contoh, putri saya, Azzah kelas IV SD pernah mendapat nilai 5 untuk ulangan matematika. Walaupun gundah, saya tetap berusaha untuk tenang. Saat terpuruk, yang dibutuhkan anak adalah dukungan orang tuanya, bukan omelan yang terus-menerus. Kemudian, kami mengevaluasi apa yang menjadi akar masalah. Waktu itu, Azzah memang lemah di pelajaran Matematika. Kami beri dia semangat terus, kamu pasti bisa matematika. Jadi, saat nilai ulangan berikutnya naik menjadi 6, kemudian 9 dengan senang hati saya langsung memuji usaha dan kemajuan yang telah dicapai.

Menjadi orangtua zaman sekarang tidak bisa lagi dengan hanya memakai cara-cara lama yang kita dapatkan secara turun-temurun dari orangtua atau generasi diatas kita. Menjadi orangtua zaman sekarang jauh lebih sulit dan rumit. Kemajuan zaman dan kecanggihan teknologi di satu sisi memang telah membuat hidup kita menjadi lebih nyaman dan praktis. Tetapi, dampak negatifnya juga tidak tanggung-tanggung. Misalnya, anak-anak sekarang lebih suka bermain game di depan komputer daripada membaca atau bercengkerama bersama keluarga. Sehingga, orangtua sekarang harus lebih kreatif dan terus mengasah otak agar peka terhadap perkembangan zaman. Jika hal ini kita lakukan, maka tugas sebagai orangtua pasti akan menjadi lebih mudah dan ringan.

Ketika anak ‘berkuasa’ atas dirinya sendiri, sadar bahwa dia boleh memiliki cita-cita setinggi langit, dan tidak menyerah di saat kegagalan datang menyapa, maka tugas orangtua sebagai mesin pendorong bagi anak akan jauh lebih mudah.

Memotivasi anak untuk belajar berbeda-beda menurut usianya. Di jenjang SD, usia ini dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu kelas rendah (kelas 1-3 SD) dan kelas atas (kelas 4-6 SD). Berikut ini beberapa TIPS / Teknik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar anak, antara lain:

A.       Kelas 1-3 SD

1.      Bercerita

Sebelum tidur sekitar 5 – 10 menit usahakan mendongeng atau bercerita tentang cerita-cerita ringan yang anak sukai dan sesekali kita bercerita karangan sendiri mengenai Putri Raja yang malas belajar dan sebagainya. Tentu itu sangat menarik bagi anak dan jangan lupa sampaikan pesan moral yang dapat dipetik dari cerita tadi. Dapat pula menyampaikan pelajaran sejarah kebudayaan islam misalnya, sambil tiduran di kasur dan sebagainya.

2.      Memuji

Sebagai orang tua jangan pelit memberi pujian kepada anak berapapun hasil usaha yang telah dilakukan anak. Misalnya, ketika anak mendapat nilai bagus sains, maka katakanlah,  “Kamu pintar dalam pelajaran Sains, ya Nak.” Atau ketika tampil menari dalam Pentas Seni, maka katakan, “Alhamdulillah, anak mama pintar dan bagus menarinya, Mama bangga padamu.” Ketika kita memuji kepandaian atau kebaikan anak secara spesifik, maka akan tumbuh rasa optimis, otomatis motivasi diri akan tertanam dengan mudah. Jadi, sebuah pujian yang spesifik akan menjadi obat mujarab untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam diri anak.

3.      Belajar sambil bermain

Pada prinsipnya hampir sama dengan cara belajar anak TK. Namun, untuk anak SD alihkan ke cara bermain yang lebih konstruktif. “Mama punya uang Rp 5.000,00 diberikan 1 Es Cream harganya Rp 3.000,00. Jadi, uang Mama tinggal berapa ya?”. Suasana belajar pun tak perlu harus serius. Jadi tak selalu harus belajar di belakang meja, bisa juga sambil tiduran di lantai, di mall, di alam terbuka, dalam mobil, dan sebagainya.

4.      Manfaatkan PR

Sampai saat ini Pekerjaan Rumah (PR) untuk murid kelas rendah masih menjadi pro-kontra. Selama tidak berlebihan, sebenarnya PR banyak memberi manfaat. Salah satunya untuk mengulang sedikit pelajaran yang sudah didapat anak di sekolah. Masalah timbul kalau anak sering dijejali PR dan inilah yang sering menjadi beban bagi anak.

5.      Jadilah model yang baik

Ini berarti orang tua jangan sampai terlihat santai saat anak sedang belajar. “Misalnya, ketika sedang mengerjakan PR anak melihat Mamanya menonton televisi dan ayahnya tidur. Bisa-bisa anak merasa diperlakukan tidak adil. ‘Ih, ayah, kok, bisa tidur sedangkan aku harus belajar?" Akan lebih baik bila saat anak belajar, orang tua juga tampak “belajar”, seperti menemani anak sambil membaca koran atau buku. Dengan begitu anak akan mendapat panutan.

6.      Tetapkan jam belajar

Misalnya, dari jam 6 sampai 8 disepakati sebagai jadwal belajar anak. Namun, jadwal harus dibuat dengan mempertimbangkan jam sekolahnya. Berilah ia waktu untuk berisitirahat sebelum waktu belajar. Saat waktunya belajar, anak harus diberi pengertian bahwa rentang waktu itu harus diisi hanya untuk kegiatan belajar. Artinya ia tidak nonton teve, tidak mendengarkan radio, atau tidak bermain playstation.

7.      Tetapkan target

Dan yang terakhir yaitu buatlah target (nilai) yang akan dicapai. Ketika anak-anak sadar akan target tersebut, maka orang tua akan mudah dalam membimbing atau mengarahkan mereka dalam membuat rencana belajar agar target bisa tercapai. Misalnya, target minimum nilai rata-rata rapor Affany adalah 8,5 sedangkan Azzah 8,0. Atau bisa juga target nilai pelajaran tertentu dan sebagainya.

B.             Kelas 4-6 SD

Anak-anak SD kelas atas sebenarnya sudah diharapkan memiliki self learning regulation atau kesadaran untuk belajar sendiri. Jika pada anak kelas 1-3 SD, orang tua masih sangat terlibat dalam proses belajar anak, maka pada anak kelas 4-6 SD orang tua hanya jadi pendamping saja. Mereka sudah harus tahu apa yang mesti dikerjakan. Namun begitu, orang tua tetap perlu menumbuhkan motivasi belajarnya agar tak kendur. Caranya, ingatlah bahwa salah satu ciri anak usia ini adalah penggunaan logika yang sudah semakin mendalam. Orang tua perlu memberikan alasan-alasan yang masuk akal tentang pentingnya belajar. Berikut beberapa tipsnya:

1.      Ajak membaca & Dorong Anak untuk mengungkapkan pendapatnya.

Isi dunia anak dengan membaca dan berilah anak dorongan untuk dapat mengungkapkan pendapatnya, berbicara tentang perasaannya, serta membuat pilihan. Misalnya, anak memilih buku bacaan sendiri, bisa memilih kegiatan ekstrakurikuler sendiri, dapat meminta masukan pada keputusan keluarga dan menunjukkan bahwa kita sebagai orang tua menghargainya.

2.      Tanyakan tentang apa yang anak pelajari di sekolah

Kita menanyakan pelajarannya bukan nilainya. Sekali-sekali mintalah pada anak agar ia mengajarkan apa yang diperoleh di sekolah kepada kita dengan bahasa dan kata-kata mereka sendiri. Hal ini bisa menguatkan ingatannya pada pelajaran tersebut.

3.      Kaitkan dengan Hobinya

Kalau hobi anak adalah menonton acara kuis di TV, orang tua bisa memberi komentar. “Dia bisa dapat menang dan dapat hadiah mobil karena pintar. Wah, pasti dari kecil dia sudah senang belajar dan bisa mengatur waktu, deh!

4.      Ajak untuk Membuat Jadwal

Pada usia ini biasanya anak mulai memiliki banyak kegiatan. Ada latihan tari, vokal, renang, jalan-jalan dengan teman, juga main games. Oleh karena itu, libatkan anak dalam pengaturan jadwal kegiatannya. Jelaskan bahwa anak boleh memiliki kegiatan apa pun, tapi belajar merupakan prioritas utama. Dengan diberi pengertian seperti itu dan dibiarkan mengatur jadwal sendiri, ia tidak akan merasa terpaksa. Jangan lupa, keterpaksaan hanya akan mengendurkan motivasi anak dalam belajar.

5.      Tetapkan Target

Sama dengan kelas rendah, untuk kelas atas juga perlu membuat target nilai atau target kegiatan apapun yang mereka lakukan. Sehingga orang tua lebih mudah mengarahkannya dan jangan emosi apabila target tidak tercapai tetapi evaluasi dan carilah cara penyelesaiannya.

6.      Jadikan Peristiwa Sehari-hari menjadi Kesempatan Belajar

Belajar tidak harus di dalam kelas saja, atau di rumah saja, di manapun atau peristiwa yang terjadi di sekitar kita bisa dijadikan bahan belajar. Doronglah anak kita untuk mengeksplorasi dunia di sekelilingnya, mengajukan pertanyaan dan membuat hubungan-hubungan dengan pelajaran di sekolahnya/ penyelesain masalahnya.

7.      Rencanakan Masa Depan

Karena murid-murid kelas atas, terutama kelas 5 dan 6 sudah akan memasuki sekolah lanjutan, orang tua perlu mengajak anak untuk mengadakan rencana masa depan. “Kamu mau masuk SMP mana? Kira-kira di situ UN-nya berapa, ya? Yuk kita mulai kejar dari sekarang supaya kamu bisa lolos ke sana!”
Berdasarkan penelitian, anak-anak yang berhasil ternyata memiliki pengaturan waktu yang baik, tertib mengikuti jadwal, dan disiplin dalam belajar. Itu semua bisa didapat bila anak sudah memiliki self learning regulation.

Namun ingat, selain memotivasi anak untuk belajar, orang tua juga perlu memberinya waktu bermain. Jangan sampai tujuh hari dalam seminggu diisi kegiatan belajar terus-menerus. Lebih baik gunakan hari libur sebagai playtime untuk menghindari kebosanan anak akan belajar.
Selain itu sekali-kali berilah anak hadiah apabila mereka memenuhi target nilai yang diperolehnya sehingga dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajarnya.
Cara-cara di atas bukanlah sesuatu yang susah untuk diterapkan. Masalahnya, banyak orang tua tidak cukup konsisten dan sering tidak fokus karena berharap semuanya bisa dengan cara instan/cepat. Jadi jika kita ingin berhasil menumbuhkan motivasi belajar dalam diri anak, ingatlah dua hal : FOKUS dan KONSISTENSI.

Mengubah Kebangkrutan manjadi Keberuntungan

Princes.in :::: “Nobody can go back and start a new beginning, but anyone can start today and make a new ending. – Tak seorangpun dapat kembali ke masa lalu dan memulai awal yang baru. Tetapi setiap orang dapat berubah sedari sekarang dan menciptakan sebuah akhir yang berbeda.”



Di masa krisis keuangan dan Politik di Indonesia seperti sekarang dibutuhkan kemampuan untuk cepat berubah. Banyak orang terpuruk tetapi juga banyak orang muncul menjadi orang-orang sukses dalam berbagai bidang. Kenyataan tersebut seolah menegaskan bahwa kesulitan dalam proses perubahan dapat sangat bermanfaat jika dipandang sebagai alarm untuk segera berubah dengan berbenah, berusaha lebih keras, bersikap lebih hati-hati dan lain sebagainya.

Berubah merupakan kunci fundamental untuk memenangkan tantangan dalam bentuk apapun dan meraih kehidupan yang lebih baik. Tak seorangpun dapat meraih perubahan hidup jika ia masih melakukan kebiasaan yang sama. Ghandi mengatakan, “You must be the change you wish to see in the world. – Anda sendiri harus menjadi agen perubahan yang ingin Anda saksikan di dunia.”

Memang melakukan tindakan-tindakan perubahan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Tak jarang mereka yang sudah cukup memahami slogan ‘perubahan adalah abadi’ justru tidak berusaha untuk berubah. Bahkan di tengah tantangan yang semakin besar di masa krisis seperti sekarang mereka masih saja mengeluh, menyalahkan orang lain, menunggu dan menyesal terus menerus diikuti kebiasaan buruk lainnya.

Tak sedikit orang yang sudah berumur 60 tahun baru sadar menjaga kesehatan di waktu muda sangat penting. Banyak orang yang menyesal telah mengabaikan nasehat orang lain setelah benar-benar terpuruk ekonominya. Masih banyak lagi fenomena penyesalan semacam itu dikarenakan mereka belum mempunyai kesadaran untuk berubah dan belum mengerti bagaimana menyiasati setiap perubahan. Beberapa hal berikut ini semoga dapat membantu Anda segera melakukan perubahan.

Hal pertama yang dapat membantu Anda berubah adalah kemauan berpikir dan memutuskan untuk berubah dengan menciptakan impian atau visi serta merumuskan tujuan hidup. Impian, visi dan misi, tujuan hidup atau apapun istilahnya merupakan langkah hebat memulai perubahan. Jadi jangan ragu untuk bermimpi, menetapkan visi, atau merumuskan tujuan hidup Anda. Setelah itu tanamkan keyakinan bahwa untuk mencapai setiap impian, visi atau tujuan hidup Anda tersebut memerlukan perubahan dan Anda sangat yakin sanggup berubah dengan cepat.

Sementara itu kita juga harus menyadari bahwa hanya diri kita sendiri yang bertanggung jawab terhadap perubahan yang kita inginkan. “Perubahan tidak akan pernah terjadi jika kita hanya menunggu orang lain atau kesempatan lain untuk berubah. Sebab diri kitalah agen perubahan yang kita cari,” demikian Barrack Hussein Obama, Presiden USA ke-44. Oleh sebab itu segera lakukan tindakan-tindakan nyata yang relevan dengan target atau impian yang dimaksud. Tindakan adalah satu-satunya hal yang membuat Anda dapat menciptakan perubahan bahkan mampu meraih lebih dari yang Anda pikirkan.

Sebelumnya miliki motivasi dibalik impian, visi dan misi, atau tujuan hidup Anda. Malcolm X mengatakan, “If you don’t stand for something, you will fall for anything. – Jika Anda tidak berdiri karena suatu alasan, maka Anda akan jatuh karena banyak sebab.” Ketika kita mempunyai motivasi atau alasan yang kuat maka kita akan mempunyai energi lebih besar untuk melakukan tindakan-tindakan perubahan walaupun tantangannya juga sangat besar.

Sementara itu, sikap konsisten disertai dengan keyakinan adalah kunci perubahan. Konsisten adalah terus melakukan tindakan-tindakan yang relevan meskipun Anda belum juga menemukan kesuksesan yang Anda impikan. Jangan pernah berpikir dapat menciptakan perubahan secara instan, karena setiap perubahan akan memerlukan proses. Yakinkan diri bahwa Anda pasti dapat berubah dan mencapai tujuan yang Anda inginkan.

Setelah melakukan beberapa tahap di atas, cobalah untuk melihat kembali apakah langkah-langkah yang sudah Anda jalankan semakin mendekatkan diri Anda terhadap tujuan yang Anda maksud? Pada tahap ini Anda dapat menilai apakah langkah-langkah yang sebelumnya Anda lakukan dapat diteruskan atau tidak? Cobalah untuk mencari pelajaran kehidupan yang tersembunyi di balik kegagalan maupun kemajuan yang Anda dapatkan.

Dalam hal ini saya ingin menyampaikan bahwa mencari pelajaran hidup setiap saat, entah dari kegagalan atau kesuksesan maupun dari fenomena kehidupan sehari-hari, akan sangat membantu kita mengembangkan kebijaksanaan. Tanpa kebijaksanaan kita akan kesulitan untuk berubah, yang menyebabkan kita terus melakukan kesalahan dari hari ke hari. Sadarilah bahwa setiap proses mengandung pelajaran hidup berharga, diantaranya adalah prinsip-prinsip baru untuk meraih sukses, yang membantu kita melakukan evolusi atau perubahan besar.

Perubahan adalah hal yang tak dapat kita hindari sekaligus kita perlukan untuk meraih keberuntungan. Beberapa langkah sebagaimana saya uraikan di atas akan membantu kita meningkatkan kemampuan berubah. Laksanakan langkah-langkah perubahan meskipun harus bersakit-sakit dahulu, karena dengan begitu sama halnya Anda memastikan keberuntungan ada di pihak Anda pada akhirnya.

Melawan Rasa Malu

Princes.in ::: Pernahkah kita merasa tidak yakin, tidak percaya diri ataupun minder juga malu karena kita memiliki kekurangan atau bahkan kelemahan yang menghambat kita dalam mewujudkan impian dan harapan kita? Manusiawi bila pernah kita alami hal hal tersebut diatas, namun bagaimana upaya dan tips untuk mengatasinya mari kita simak dan renungkan bersama 8 Tips hal dibawah ini. Mudah mudahan bisa membuat Anda semakin percaya diri tidak lagi minder dan memberikan keyakinan lebih pada diri Anda, Lihat Cowok ini Lebih rendah dari sang cewek...




Apa yang menyebabkan kamu merasa minder dan rendah diri ?? :

Karena merasa banyak kekurangan? Karena merasa tidak mampu melakukan apa yang orang lain bisa lakukan? Kita tidak harus selalu memandang ke atas. Kita juga tidak perlu menjadi orang lain. Jadilah diri sendiri dan itu sudah cukup menyenangkan. Mengenali potensi diri dan mengembangkannya adalah cara terbaik untuk meningkatkan rasa percaya diri. Jadi tidak perlu yang namanya malu atau minder.



Siapa saja orang orang yang buat kamu malu dan minder?:

Orang orang yang baru kamu kenal? Orang orang yang menurut kamu punya derajat lebih tinggi dari kamu? Oke, mulailah dengan mengubah cara berfikir kamu. Setiap manusia adalah sama. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing bahkan untuk orang orang yang kamu anggap sempurna. Mereka sama seperti kamu, seperti saya, maka tidak ada alasan untuk merasa minder.



Berhentilah memikirkan kekurangan-kekuranganmu:

Terimalah diri kamu apa adanya. Jadikan kekurangan kamu sebagai kelebihan. Tukul Arwana, adalah contoh yang tepat dalam hal ini. Lihat, bagaimana dia memaksimalkan kekurangannnya menjadi kelebihan yang justru tidak dimiliki orang lain. Selalu menutupi kekurangan hanya akan membuat kamu semakin terpuruk dalam sikap minder dan rendah diri.



Memperluas pergaulan:

Bergaullah dengan orang orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Pelajari cara cara mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Cara mereka berkenalan dengan orang baru, cara mereka memperlakukan orang lain, cara menyikapi sebuah masalah, cara mengatasi situasi, dan lain lain. Banyak hal yang bisa kamu pelajari dan praktekan sendiri.



Mulailah belajar bertanya kepada orang baru:

Belajar bertanya? Yups, bagi orang orang yang bukan pemalu bertanya kepada orang baru bukan sebuah masalah besar. Tapi, keadaan berbeda dengan orang orang pemalu. Rata rata dari mereka jarang sekali memulai pembicaraan atau sebuah pertanyaan. Hal ini hanya bisa dimengerti oleh orang yang sama sama pendiam.



Perhatikan penampilan:

Mulailah memperhatikan penampilan kamu terutama saat keluar dari rumah. Penampilan yang baik dan maksimal dapat membantu kamu meningkatkan rasa percaya diri. Kamu tidak akan merasa minder dan malu saat bertemu dengan orang lain karena kamu sudah tampil All out. Menampilkan yang terbaik. Silakan baca artikel saya 8 Tips Agar Tampil Menarik.



Selalu bersikap tenang

Kesalahan utama orang orang pemalu adalah kurangnya self control (pengendalian diri). Terutama jika berada dalam situasi yang tertekan dan asing. Grogi, cemas, salah tingkah, berkeringat adalah beberapa indikasi seseorang sedang berada dalam tekanan. Sebenarnya hal itu bisa diatasi dengan beberapa tips ringan. Mengambil nafas dalam dalam dan menghembuskannya secara perlahan akan membuat kita merasa sedikit lebih rileks dan tenang. Singkirkan imajinasi negatif kamu mengenai apa yang sedang kamu hadapi. Hilangkan pemikiran bahwa orang orang sedang memperhatikan kamu dan berfikir negatif tentang kamu. Faktanya, semua berjalan biasa biasa saja tidak seperti apa yang kamu pikirkan. Semua hal negatif kamu itu hanya ada dalam imajinasi kamu saja



Coba sesuatu yang baru:

Sering mencoba hal-hal baru akan lebih membuka wawasan serta pandangan kamu tentang hidup dan kehidupan. Yang pada akhirnya akan memberi kita sebuah pemahaman bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Semua manusia adalah sama. Kita punya kekurangan mereka juga. Mereka punya kelebihan kita pun memilikinya. Mereka bisa, maka kita juga bisa..! “Keterbatasan hanyalah sebuah kesalahan dalam cara kita berfikir.” Seharusnya kita tidak memiliki satu pun alasan untuk merasa minder dan rendah diri..!

Apakah Mencari Dukun itu Solusi buat Anda ???

 Princes.in :::: Akhir-akhir ini banyak yang datang kepada saya, ingin konsultasi tentang solusi persoalan hidup atau curhat tentang kehidupan ekonomi keluarganya. Rata-rata dari mereka mengeluhkan “keterpurukan”.

Saya bukan seorang psikolog atau pskiater, tetapi saya salah satu orang yang pernah terpuruk, mungkin  alasan itu yang mendasari mereka curhat kepada saya. It’s ok. Meski saya sadari saya bukan orang yang ahli dibidang mempengaruhi orang, apalagi mensukseskan, karena saya juga bukan siapa-siapa. Saya pun masih terus belajar dan belajar, dan salah satu yang saya hindari memang yang namanya DUKUN! Saya anti dukun, kecuali dukun bayi dan dukun pijat hehehee.



dukun cabul


Ternyata, mereka banyak yang lari ke “dukun gak jelas” ketika mereka sedang di ‘uji’ dengan kekurangan dan  keterpurukan. Mereka tidak sadar, bahwa sejatinya justru akan menambah semakin terpuruk. Apalagi kalau sudah berburu ‘harta karun’. Yang terjadi malah >kandang ilang kebo nututi. Baiknya sih, menurut saya, datangi para ustadz, mohon petunjuk dan mohon didoakan. Disamping itu adakan amalan-amalan yang disunnahkan untuk di kerjakan sehari-hari, yang tujuannya adalah mendekatkan diri kepada Tuhan. Banyak Berdoa mohon pengampunan, lakukan sedekah meski keadaan lagi berada dalam kesempitan. Setiap kita keluarkan sodakoh, bibir dn batin ucapkan doa agar Tuhan  memberi jalan kemudahan dan jangan lupa  minta di doakan oleh mereka yang diberi sodakoh. Ini jalan-jalan yang bisa ditempuh secara ringan dan murah. Terakhir, adalah berusaha secara nyata mengais rejeki yang halal. Pasti, rejeki bisa datang darimana saja dan  bisa jadi  dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan inilah yang kadang tidak masuk akal…! Tetapi selama  berada di jalur yang diridhoi, ya gak masalah. Apa sih yang gak mungkin bagi Tuhan?

Mengapa harus dengan jalan ini? Karena Tuhan lah yang memberi rezeki makhluknya, termasuk manusia. Maka jalan yang di tempuh untuk mendapatkan rezeki ya harus sesuai aturan-aturan hukum-Nya. Bukan dengan cara-cara lain, yang bertentangan dengan kemauan-Nya.

Apalagi selain jalan itu?
Yang dibutuhkan dan urgent adalah motivasi. Biasanya jika kita terpuruk, kita ditinggalkan teman-teman,  kerabat dan jauh dari saudara. Tidak sedikit kita mengalami penghinaan dari sana-sini, dan kita merasa sendiri…. Alone! Perasaan bersalah selalu menghantui, perasaan takut kena marah orang lain, mual-mual mau muntah  jika bertemu orang lain, ada suara kendaraan lewat saja badan terasa gemetar, perasaan tertekan akibat dikejar-kejar orang menagih hutang dll. Didalam diri kita ada “neraka jahanam”.  Bagaimana tidak! Kita di rumah sendiri terasa asing, tidak betah…! Apalagi ada yang ketuk-ketuk pintu…Mau keluar rumah, takut…! Mau minggat, gak punya duit..! Pun bukan cara yang terbaik. Jalan lain terbentang: HADAPI SAJA! Ini bukan neraka jahanam akhirat. Kita masih di dunia koq. Sifat dunia ini sementara, seperti mampir ngombe.. dan sifat lainnya adalah ibarat roda yang berputar –kadang diatas dan kadang dibawah-. Jadi ketika kita lagi dibawah, ya itu sangat manusiawi sekali. Dan selama hidup di dunia kan masih ada harapan untuk kembali diatas. Who knows?

Jika Anda masih  bernyawa, artinya masih ada bahan rejeki untuk Anda, Cuma bisa saja belum dikeluarkan dari gudangnya malaikat pembagi rezeki. Antri Bro…! Untuk menyalip antrian, tinggal upaya kita apa? Berdiam diri itu bukan solusi! Menunggu yang tak pasti itu, gendeng! Dalam keterbatasan, kita pun dituntut untuk kreatif dalam mengais rezeki. Berfikir mencari alternative terbaik untuk mendapatkan kesuksesan kembali. Anggap saja wajah Anda sedang dimasukkan kedalam baskom besar yang penuh air, Anda harus berusaha kuat agar bisa bernafas dan keluar dari baskom. Anda masih ingin hidup kan? Hehehe… Kekuatan untuk bangkit itulah yangdibutuhkan, jangan larut terus dalam kesedihan.. gak ada gunanya. Sekarang ditagih orang sekian juta harus lunas beberapa jam lagi. Sementara Anda tidak punya uang, dan tidak ada yang bisa dijadikan uang hari ini. Kalau kita berfikir cara anak-anak, ya  cuma nangis doang. HADAPI SAJA (dengan tidak punya uang)! Tidak usah janji, soalnya yang MAHA MEMBERI rezeki kan juga tidak berjanji kepada Anda waktunya kapan.

“Bagaiaman kalau dimarahi?”

Ya dengarkan kalau mau.. tapi ndak usah alasan macem-macem, nyatanya gak ada, mau ngapain. Jadi gak usah memaksakan diri yang diluar ukuran manusia. Urusan rezeki Tuhan yang ngatur… Manusia hanya berusaha. Sedang  logikanya manusia tidak bisa cetak uang semaunya dan secepatnya.

“Bagaimana kalau begitu?”


Ya, diam dan HADAPI SAJA! Yang terjadi kan .. harus terjadi. Kuasa apa kita atas takdir Tuhan. Kita manusia lemah, manusia serba terbatas dan serba kekurangan kekuatan.

“Bagaimana kalau dia menyita barang-barang isi rumah?”

Ya, teriakin aja MALIIIIIIING… MALIIIIIING!!! Whuahahahhahaaa…

“Bagaimana kalau ditampong dan dikeplak?”

Ya, lari ke dokter, visum dan laporkan polisi..!

“Bagaimana kalau ditantang gelut?”

HADAPI SAJA! Anda kan punya alat untuk gelut; tangan dan kaki.. Gunakan  saja untuk mempertahankan diri … hehehehe

“Bagaimana kalau sampai dibunuh?”

HADAPI SAJA! Kalau gak mati sekarang juga mati besok atau lusa..! Emang  Lo gak akan mati? Anda kan sudah mohon pengampunan, sudah banyak sodakoh, sudah mendekatkan diri kepada  Yang Menguasai Jiwa manusia… kalau mati insya Allah kan masuk sorga! Belum tentu mereka yang mendzolimi Anda masuk surga kan? Jadi HADAPI SAJA!

“Tetapi kan teori tidak semudah praktek?”

Ya, tapi kalau gak dipraktekkan ya untuk apa  Anda minta petunjuk  padaku..! Petunjuk kan sebatas teori, kalau minta prakteknya, itu artinya Anda minta saya melunasi hutang-hutangmu..! Kalau bisa saya lakukan, beres kan masalahmu? Whuahahahaa

“Nah, itu bagus!”

Ya, bagus gundulmu!!!!

Begini Ndul….
Sekarang,  keterpurukan ekonomi Anda adalah menandakan seberapa buruk Anda dalam posisi kegagalan. Tetapi ingat, Kegagalan adalah bagian jalan menuju sukses,. Nah, yang penting adalah bagaimana Anda menanggapi kegagalan, hambatan, perasaan tersandung,  terjatuh, ibarat pesawat menabrak pegunungan tinggi, kesengsaraan, masalah rumah tangga, dan kemunduran usaha, yang pada akhirnya akan menentukan Anda sukses.


Anda dapat membiarkan kegagalan merobohkan Anda, dan Anda dapat tinggal di kondisi terbawah, tetapi  Anda harus bisa bangun, percaya pada diri sendiri, bertekad untuk mendaki ke puncak. HADAPI SAJA! Jadilah membuta bertekad untuk membuat segala sesuatu dalam hidup Anda menjadi positif dan Anda memutuskan segala sesuatu yang Anda benar-benar layak, bertekad untuk melakukan apa pun untuk menang, untuk terlepas dari berapa kali Anda dirobohkan. Banyak orang berhasil dimulai dari kegagalan… Itu pun memberi contoh untuk kita lakukan, bahwa kita pun bisa! Allah Tuhan kita MAHA KAYA. Dia bersedia memberikan rezeki kepada manusia yang bertobat, memohon dan berusaha.

Anda, saya, dan orang lain akan melalui kegagalan di jalan menuju kesuksesan, meski masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Saya pernah miskin, memiliki hutang ratusan juta, sempat badan gemetar dan perut mual-mual kalau ada tamu datang yang pastinya menagih hutang hehehe… sempat dua tahun menjadi tukang ngarit rumput buat kambing-kambing kesayangan saya… Akhirnya saya kembali ke Prinsip… ya itu tadi: HADAPI SAJA!  Ombak besar tidak akan selamanya mengejar pantai, kita berdiam diri dan kokoh tak melakukan apapun, ombak juga akan surut koq…Ini prinsip dasar pegangan saya. Alhamdulillah… saya merasa bersyukur sekarang, karena terbukti “ombak kembali surut!”

Saya menyayangkan kalau ada seseorang yang dalam keadaan terpuruk berbuat sesuatu yang bertentangan dengan kodratnya sebagai manusia… ; menjual organ tubuhnya.. atau bunuh diri….!

Ini hanya tentang tidak pernah puas dengan hal yang biasa-biasa saja; kemiskinan dan kesengsaraan. Dapatkan untuk  tidak pernah pesimis, tidak pernah menyerah untuk sukses. Be happy… dan tidak pernah lupa bahwa hidup ini ada  jalan bagi  orang-orang yang akan tersandung dan ada jalan terang bagi kemudahan hidup. Jika Anda sedang tersandung pun ada yang akan  menjangkau tangan Anda …membantumu… dan menolongmu…!

Jangan putuskan dari kehidupan, jangan biarkan ego  mencegah Anda dari keindahan hidup. Rasakan kehidupan, ambil napas dalam-dalam dan mencium baunya, merasa diri hidup. Jangan khawatir, melupakan segala sesuatu yang mengkhawatirkan Anda atau mengganggu Anda, menikmati hidup saja! Tidak boleh ada yang mengganggu Anda dalam menikmati hidup karena masalah-masalah duniamu… Itu sepele, HADAPI SAJA!

Senyum, tersenyumlah….jangan Anda biarkan pergi…Pada akhirnya, segala sesuatu berubah menjadi apa-apa, menjadi bahagia. Hiruplah nafas panjang-panjang, rasakan ada keberkahan yang melimpah dalam hidup Anda… Jadikan bacaan sederhana ini sebagai motivasi Anda.  Mulai sekarang, bersemangatlah kembali… Jika Anda sedang berusaha di bisnis trading forex, lanjutkan.. dan selalu berhati-hati! Disiplin dan sabar, membuat Anda dibayar…!

Ambil kendali atas hidup Anda, dengan senang hati - berhenti mengasihani diri sendiri, bertanggung jawab atas apa yang Anda pikirkan dan tindakan Anda. Apapun yang terjadi pada kita adalah bukan karena orang lain atau karena keadaan, tapi benar-benar terserah pada kita sendiri…!

Semoga ini bisa menjadi solusi ampuh buat Anda yang sedang di uji oleh Tuhan dengan kegagalan dan kesengsaraan. Aamiin.

Saya Princes, turut mendoakan Anda..  Anda mampu atasi keterpurukan ekonomi keluarga Anda.... semoga lebih sukses dan semakin sukses. Aamiin.

Zona Nyaman Menghalangi Batas Kemampuan Kita

Prices.in :::: Mungkin inilah yang tidak banyak dimiliki SDM kita: kemampuan untuk keluar dari zona nyaman. Tanpa keterampilan itu, perusahaan-perusahaan Indonesia akan “stuck in the middle,” birokrasi kita sulit “diajak berdansa” menjelajahi dunia baru yang penuh perubahan, dan kaum muda sulit memimpin pembaharuan.

kata bijak



Tidak hanya itu, orang-orang tua juga kesulitan mendidik anak-anaknya agar tabah menghadapi kesulitan. Dengan memberikan pendidikan formal yang cukup atau kehidupan yang nyaman tak berarti mereka menjadi manusia yang terlatih menghadapi perubahan. Apa artinya bergelar S2 kalau penakut, jaringannya terbatas, “lembek”, cepat menyerah dan gemar menyangkal.

Tetapi maaf, ketidakmampuan keluar dari zona nyaman ini bukanlah monopoli kaum muda. Orang-orang tua yang hidupnya mapan dan merasa sudah pandai pun terperangkap di sana. Seperti apakah gejala-gejalanya?

Saya pikir hidup yang nyaman, terlindungi, tercukupi adalah hidup yang aman”, begitu pemikiran banyak orang.

Kita berpikir, apa-apa yang kita kerjakan dan membuat kita mahir sehari-hari sudah final. Dengan cara seperti itu maka kita akan melakukan hal yang sama berulang-ulang sepanjang hari, melewati jalan atau cara-cara yang sama sepanjang tahun.

Padahal segala sesuatu selalu berubah. Ilmu pengetahuan baru selalu bermunculan dan saling menghancurkan. Teknologi baru berdatangan menuntut ketrampilan baru. Demikian juga peraturan dan undang-undang. Pemimpin dan generasi baru juga mengubah kebiasaan dan cara pandang. Ketika satu elemen berubah, semua kebiasaan, struktur, pola, budaya kerja dan cara pengambilan keputusan ikut berubah. Ilmu, keterampilan dan kebiasaan kita pun menjadi cepat usang.

Jalan-jalan yang nyaman kita lewati juga cepat berubah menjadi amat crowded dan macet, sementara selalu saja ada jalan-jalan baru.

Orang-orang yang terperangkap dalam zona nyaman biasanya takut mencari jalan, tersasar atau tersesat di jalan buntu. Padahal solusinya mudah sekali: putar arah saja, bedakan a dead end dengan detour.

Kalau bisa dikoreksi, mengapa konsep yang bagus dan sudah besar sunk cost-nya harus diberangus dan dikutuk habis-habisan? Bukankah kita bisa mengoreksi bagian-bagian yang salah? Orang-orang yang tak terbiasa keluar-masuk dari zona nyaman punya kecenderungan mengutuk jalan buntu karena ia merasa tersesat di sana. Ilmuwan saja, kalau kurang up to date sering melakukan hal itu, padahal orang biasa yang terlatih keluar dari zona nyaman bisa melihat jalan keluar.

Ada rangkaian sirkuit dalam otak kita yang membentuk jalur tetap, sehingga program diri dikuasa autopilot. Akibatnya, tanpa berpikir pun kita akan sampai di tempat tujuan yang sama dengan yang kemarin kita tempuh. Dan ketika kita keluar dari jalur itu, ada semacam inersia yang menarik kita kembali pada jalur yang sudah kita kenal.

Kata orang bijak, keajaiban jarang terjadi pada mereka yang tak pernah keluar dari “selimut rasa nyamannya.” Keajaiban itu hanya ada di luar zona nyaman yang kita sebut sebagai zona berbahaya (a danger zone). Zona berbahaya ini seringkali juga dinamakan sebagai zona kepanikan (panic zone). Tetapi untuk menghindari kepanikan, para penjelajah kehidupan telah menunjukkan adanya zona antara, yaitu zona belajar (learning zone atau challenge zone).

Karena itulah, belajar tak boleh ada tamatnya. Sekolah pada lembaga formal bisa menyesatkan kalau beranggapan selesai begitu gelar dan ijazah didapat. Apalagi bila kemudian memunculkan sikap arogansi “saya sudah tahu” atau “mahatahu” tentang sesuatu hal.

Saya sering membaca tulisan para ilmuwan yang memberikan tekanan pada ijazahnya (yang memberi gelar) saat menggugat sebuah pendapat atau konsep. Tentang hal ini saya hanya bergumam, mereka kurang terbuka, kurang mampu melihat perspektif, tak kurang mau belajar lagi. Learning itu gabungan dari relearn dan unlearn. Orang yang terbelenggu dalam zona nyaman kesulitan untuk belajar lagi dan membuang pandangan-pandangan lamanya. Ia menjadi amat resisten dan keras kepala.

Manusia belajar sepanjang masa melewati ujian demi ujian. Dan itu meletihkan, bahkan kadang menakutkan, melewati proses kesalahan dan kegagalan, menemui jalan buntu dan aneka krisis, kurang tidur.

Kadang kita menemukan guru yang baik dan pandai, tapi kadang bertemu guru yang menjerumuskan dan menyesatkan. Tetapi mereka semua memberikan pembelajaran.

Jadi bagaimana gejala orang yang kesulitan “keluar-masuk” zona nyaman? Saya kira Anda sudah bisa melakukan introspeksi.

Hidup itu memang terdiri dari proses keluar-masuk. Kalau sudah nyaman, ingatlah jalan ini akan crowded dan kelak menjadi kurang nyaman. Jangankan melewati jalan raya, karier kita pun akan menjadi usang kalau tak berubah haluan memperbaharui diri. Perusahaan lebih senang mendapatkan kaum muda yang masih bisa dibentuk ketimbang kita yang lebih tua tapi sudah tak mau belajar lagi, keras kepala pula.

Kalau kita berani melewati jalan tak nyaman, lambat laun kita pun bisa meraih kemahiran. Kalau sudah mahir dan nyaman, jangan lupa cari jalan baru lagi. Seorang climber, kata Paul Stoltz terus mencari tantangan baru. Ia bukanlah a quiter atau a camper.

Siapa yang tak ingin hidup mapan dan nyaman? Kita bekerja keras untuk meraih kenyamanan dan ketenangan hidup, tetapi para ahli mengingatkan itu semua hanyalah ilusi. Dalam zona nyaman tak ada kenyamanan, tak ada mukjizat selain mereka yang berani keluar dari selimut tidurnya.

Bagaimana Melatihnya?
Saya ingin mengatakan pada Anda, jangan terburu-buru mengatakan bahwa manusia dewasa tak bisa berubah. Pengalaman saya menemukan banyak orang dewasa yang bisa berubah. Yang tidak bisa berubah itu adalah manusia yang sudah final.

Manusia yang sudah final itu biasanya pikirannya kaku seperti orang mati dan merasa paling tahu. Tentang manusia yang arogan ini bukanlah tugas manusia untuk mengubahnya, biarkan saja Tuhan yang memberikan solusinya. Hanya lewat ujian beratlah mukjizat itu baru terjadi pada mereka.

Di Rumah Perubahan, kami biasa mendampingi dan memberikan pelatihan untuk keluar dari zona nyaman ini. Biasanya setelah dilatih mereka malah justru menjadi pembaharu yang progresif. Bahkan mereka menjadi teman para CEO yang sedang memimpin transformasi untuk menghadapi para pemimpin pemberontakan yang resisten terhadap perubahan, atau orang-orang arogan dan miskin perspektif, termasuk para senior yang sudah final karena gelarnya sudah panjang.

Lain kali saya akan jelaskan apa yang harus dilakukan orangtua dan guru untuk melatih anak-anaknya keluar dari zona nyaman.

Prof. Rhenald Kasali adalah Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pria bergelar PhD dari University of Illinois ini juga banyak memiliki pengalaman dalam memimpin transformasi, di antaranya menjadi pansel KPK sebanyak 4 kali, dan menjadi praktisi manajemen. Ia mendirikan Rumah Perubahan, yang menjadi role model dari social business di kalangan para akademisi dan penggiat sosial yang didasari entrepreneurship dan kemandirian. Terakhir, buku yang ditulis berjudul Self Driving: Merubah Mental Passengers Menjadi Drivers